
Laporan oleh jurnalis Jaringan Jawa Timur Aflah El Abidine
Tringalek – Akibat perbedaan silat, warga Tringalek, Jawa Timur ini melakukan tindakan kekerasan.
Kasus terbaru terjadi di Kabupaten Watulimo di Kabupaten Segitiga pada akhir Maret lalu.
Seorang remaja laki-laki berusia 19 tahun dari Desa Sohan, Kabupaten Watulimo, menjadi korbannya. judi slot gacor
Ipto Agus Salem, Kepala Badan Reserse Kriminal Polres Tringalek, mengatakan penyerangan itu terjadi saat korban dan rekannya sedang menyeberang jalan tol menuju kawasan wisata Brije.
“Dari arah berlawanan, korban dan temannya melewati konvoi 12 pemuda,” kata Agus, Selasa, 4 Desember 2022.
Melihat hal tersebut, korban dan rekan motornya memutuskan untuk parkir di badan jalan.
Namun sayang, beberapa konvoi melihat korban mengenakan kaus oblong dari Universitas Silat.
Sementara itu, Agus mengatakan konvoi tersebut adalah para pemuda dari berbagai perguruan tinggi di Silat.
Mereka memukul, menendang dan menusuk tubuh korban dengan kunci motor.
Tersangka melaporkan kejadian tersebut ke polisi setempat.
Setelah mengumpulkan bukti, tiga pelaku penganiayaan ditangkap polisi Tringalek Suttercream.
Mereka adalah RD (20) dari Kabupaten Jombang, kawasan Banarkedungmulyo. FN (18), dari Desa Ngulanwetan, Wilayah Pogalan, Trenggalek; dan Penambang AWS.
Saat ini, dua tersangka telah ditangkap di Kantor Polisi Samgakji.
Terdakwa dijerat dengan Pasal 170 KUHP dan diancam dengan hukuman lima tahun enam bulan penjara.
Berita ini disiarkan di Jawa Timur dengan judul sebagai berikut:
Orang Tringalek menganiaya orang dengan buruk karena melihat kaos lain dari Perguruan Silat.