
Wartawan liputan Franciscus Adioda
Jakarta – Presiden Jokowi memperkirakan anggaran untuk Pilkada dan Pemilihan Umum 2024 mencapai Rp 110,4 triliun.
Presiden kemudian meminta agar biaya itu dihitung ulang agar pekerjaan persiapan bisa dilakukan secara bertahap.
Diperkirakan, Pilkada 14 Februari 2024 dan pilkada serentak November 2024 membutuhkan anggaran Rp 110,4 triliun, dengan rincian KPU Rp 76,6 triliun dan Vaslu Rp 33,8 triliun.
situs daftar slot online
Menanggapi hal itu, Adi Praetno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, mengatakan anggaran pemilu terlalu mahal.
Hal ini berbeda dengan tujuan pemilihan serentak untuk menekan biaya.
Saat dihubungi pada Selasa, 4 Desember 2022 (12/4/2022), Adi Brightno mengatakan, “Mahal. Padahal Pilkada serentak 2024 dan lokal bisa menghemat uang.
Uday juga bertanya-tanya apa tujuan pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah pada tahun yang sama jika anggaran melonjak dan tentu saja membebani negara.
“Harus ada taktik untuk memangkas biaya pemilu,” katanya.
Uday juga menyampaikan bahwa dana pemilu sangat penting. Payung hukum pemilu 2024 adalah UU Pemilu Lama, UU No 7 Tahun 2017.
“Seharusnya pemerintah Republik Demokratik Rakyat Korea, pemerintah, dan penyelenggara memikirkan matang-matang anggaran pemilu, tidak terburu-buru,” jelasnya.