
Bencana gempa bumi yang melanda Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada Rabu (8/6/2022) diikuti dengan penyebaran misinformasi.
Usai gempa berkekuatan M 5,8 terjadi, warga Mamuju menerima pesan berantai yang beredar melalui aplikasi WhatsApp (WA).
Pesan itu berisi prediksi atau ramalan akan terjadi gempa susulan berkekuatan M 6,0 pada Jumat (10/6/2022) malam. slot gacor bonus member baru
Tak pelak, informasi itu menimbulkan kepanikan.
Dibantah BMKG
Informasi yang tidak jelas asal-usulnya itu segera dibantah oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurut Daryono, hingga saat ini belum ada penemuan sains dan teknologi yang mampu memprediksi secara akurat waktu terjadinya gempa bumi.
“Jangan pernah percaya dengan peramal gempa. Hingga saat ini belum ada sains dan teknologi yang mampu meprediksi dengan tepat dan akurat kapan gempa akan terjadi,” tuturnya.
Screenshot Hoaks, pesan WA berisi ramalan Mamuju akan dilanda gempa M 6,0
Soal prediksi gempa
Sehubungan dengan beredarnya prediksi atau ramalan gempa bumi di Mamuju, Daryono memberikan pandangannya.
Daryono mengatakan, melakukan riset prediksi gempa bumi merupakan hal yang sangat baik.
Ia menambahkan, hal itu juga termasuk perbuatan mulia karena bertujuan mengembangkan ilmu pengetahuan dan mengurangi risiko bencana gempa bahkan tsunami.
Riset prediksi gempa bumi sudah sejak lama dilakukan oleh BMKG menggunakan data anomali geomagnet, emisi gas radon dan lain-lain.
Daryono mengatakan, BMKG juga mendukung pihak-pihak mana pun yang dengan giat melakukan riset prediksi gempa.
Menurut Daryono, hasil riset prediksi gempa bumi sebaiknya tidak disebarluaskan untuk masyarakat umum karena dapat meresahkan.
Alasan belum ada prediksi gempa
Menurut Daryono, sebaiknya kajian atau penelitian mengenai prediksi gempa bumi tidak terburu-buru disebarkan, terutama jika hasilnya belum terbukti akurat.
Dari situ, hasil kajian prediksi gempa akan ditelaah oleh para pakar terkait, baik kerangka pikir, metode, data, cara penelitian, termasuk kesahihan landasan teori yang digunakan.
Ia mengatakan, jika publikasi tersebut berhasil, maka selanjutnya dapat disahkan secara operasional oleh lembaga terkait.
“Maka informasi prediksi gempa baru bisa dioperasionalkan untuk diinformasikan kepada masyarakat luas,” ucap Daryono.
Daryono mengatakan, informasi prediksi gempa semacam itu tentu sudah terbukti akurat, sehingga diharapkan dapat menyelamatkan masyarakat dari bahaya gempa.