
Siaran pers, Fendi Bromana
Jakarta – Polisi mengungkap identitas dan motif tiga tersangka pemukulan terhadap profesor Adi Armando dari sebuah universitas di Indonesia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun melalui penyelidikan di Polda Metro Jaya, para tersangka mengungkapkan motif mereka berkumpul di Ade Armando saat protes di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022).
Jaya Kombes Zulpan, Kabag Humas Polda Metro, mengatakan penyerangan tersebut dilakukan karena tersangka atas nama Komarudin memprovokasi sikap masyarakat untuk memukuli seorang aktivis media sosial di tempat kejadian.
slot online gacor hari ini
Zulpan kepada wartawan, Rabu (13/4/2022) di Bulda Metro Jaya Jakarta, “Kumarudin memukulinya karena memprovokasi karena situasi di TKP. Bergabung dengan Kongo.”
Sementara itu, tersangka Mohamed Baga mengaku tinggal serumah setelah diinterupsi oleh aktivitas Ade Armando di media sosial.
“Muhammad Bhagazar terkejut dengan representasi media sosial dari identitas korban selama proses interogasi,” tambah Zulvan.
Polisi sejauh ini telah menangkap tiga tersangka pemukulan terhadap Adi Armado.
Ketiga tersangka ditangkap masing-masing di Jakarta Selatan, Bogor, Jawa Barat, dan Serpong Banten.
Sedangkan tiga tersangka lainnya masih dalam pengejaran yakni Adi Saputra, Abdullatib dan Abdul Manan.
Selain menangkap pelaku, polisi juga menangkap Arif Berdani.
Arif ini yang merekam video selfie Adi Armando sudah meninggal.
Dalam sebuah video pendek, Arif Bardiani menyebutkan bahwa Adi Armando tewas dan polisi menembak massa sebagai akibatnya.
Dalam video tersebut, Aref mengatakan: “Adi Armando sudah mati dan dirampok oleh massa. Sekarang polisi menembaki kami.”