
Denpasar – Kepala SMAN 3 Amlapura Karangasem, I Komang S diturunkan jabatannya dari kepala sekolah menjadi guru atau guru tetap di sekolah lain.
Ini karena salah satu video viral Coman menyerang salah satu muridnya.
Kepala Pendidikan dan Kepemudaan Bali Anna Ketut Ngurah Boy Jayaweppawa mengatakan setelah dikonfirmasi bahwa dia dipecat dari posisinya sebagai presiden SMAN 3 Amlapura.
Sebelumnya, Boy menghubungi Komang S secara langsung untuk meminta informasi.
situs slot bonus new member
Dan pada Rabu (13/4), ia menjelaskan, “Kemarin Selasa (4/12) saya meminta penjelasan dan justru mengaku sayalah yang mendisiplinkan siswa tersebut.”
Apapun alasannya, tindakan kepala sekolah tidak bisa dibenarkan, tetapi seperti yang dikatakan Coman S, ada juga unsur humor.
Menurut Bowie, masih banyak cara lain untuk mengajar siswa tanpa menggunakan kekerasan.
“Memang perlu bagi anak dari segi pembinaan kedisiplinan, tapi metodenya harus lebih mendidik (tanpa kekerasan),” imbuhnya.
Keputusan pelepasan kepala sekolah itu disampaikan langsung oleh Gubernur Bali Ian Coster. Sekarang Gomang S adalah seorang guru di sekolah lain.
Dikonfirmasi terpisah, Ni Luh Gedi Yasteni, Ketua KPPAD Bali, mengatakan pihaknya akan segera bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Bali dan Biro Pendidikan Pemuda untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
Selain ingin mengetahui kelanjutan Disdikpora Bali, KPPAD juga akan mengunjungi sekolah-sekolah untuk bertemu dengan anak-anak yang pernah mengalami kekerasan untuk konseling.
Ia mengatakan, kebingungan kepala sekolah itu wajar mengingat tindakan yang dilakukan merupakan pelanggaran berat terhadap kekerasan anak.
“Itu fatal, bukan untuk tujuan pelatihan,” kata Yastiny. “Terima kasih atas apa yang dilakukan Diknas Bali agar tidak menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan kita.”
Luo Yastini ingin para pendidik menahan diri dari tindakan disipliner yang kejam. Ia ingat orang tua siswa memberikan bimbingan yang baik, bukan kekerasan. (rial)