
LABUAN BAJO, – Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus mengoptomimalkan atraksi wisata di daerahnya.
Salah satu potensi yang dikembangkan adalah sungai bawah tanah dengan panjang sekitar 2 kilometer. Jarak sungai bawah tanah itu dari Air Terjun Cunca Wulang sekitar 1 kilometer. judi slot
Ketua Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Cunca Wulang, Feliks Janggu menjelaskan, aliran air sungai bawah tanah itu berbeda dengan sungai yang mengalir ke Air Terjun Cunca wulang. Air bawah tanah itu mengalir ke Sungai Wae Ranteng.
“Sungai Wae Ranteng itu hidup sepanjang tahun dengan lebar sungai sekita 10 meter. Tetapi, aliran airnya menghilang pada goa yang oleh masyarakat setempat disebut Liang Rodak,” kata Feliks kepada di lokasi, Kamis (26/5/2022).
Ia menyebut, warga baru berhasil menelusuri 100 meter dari 2 kilometer (km) panjang dari tanah itu. Selanjutnya warga karena segera berhenti di udara dalam air.
/Nansianus Taris Foto: Destinasi Wisata Alam Cunca Wulang, di Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Pokdarwis masih kesulitan menelusuri pintu keluar sungai itu yang menurut warga jaraknya sekitar 2 km. Namun, penelusuran melalui sebagian besar dalam tebing curam, sehingga kurang aman bagi wisatawan untuk datang ke pintu keluarnya.
“Sementara kami bisa rekomendasikan pintu masuk ke hanyanya saja,” katanya.
Masih belum pasti warga
Sementara ini, sungai bawah tanah ini tidak direkomendasikan warga. Wisatawan hanya berhenti di air terjun Cunca Wulang.
Jika wisatawan hendak melihat sungai bawah tanah ini, minimal biaya jasa ranger Rp 150.000 per orang. Minimal setiap kunjungan harus ditemani dua ranger karena harus melewati hutan yang menyesatkan.
Ia menuturkan, tempat wisata itu menarik dan sangat cocok untuk dinikmati alam. Tempat wisatanya pun cukup aman dan hanya perlu stamina untuk melewati jalan di tengah hutan.
Dia mengaku, Kelompok Sadar Wisata Cunca Wulang sementara membersihkan lagi rute menuju spot wisata sungai bawah tanah itu.
tertarik akan dengan Dinas Pariwisata tentang paket spot itu agar tidak terlalu mahal bagi wisatawan, tetapi juga tidak akan merugikan bagi Ranger.
“Saya sebagai Ketua Pokdarwis Cunca Wulang menjaminkan tempat ini layak menjadi tempat wisata minat khusus, atau wisatawan umum dengan tetap etik yang ketat saat menyambangi tempat wisata serta menjadi Fegikuti .”