
Berikut beberapa fakta terkait dugaan suap terhadap Wali Kota Ambon Richard Luinabisi.
Seperti diketahui, Richard Lohenapese ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (13/5/2022). bocoran slot pragmatic hari ini 2021
Richard dituduh menerima suap dan tip sehubungan dengan pemberian izin dasar untuk membangun toko ritel Alfamidi di Ambon pada tahun 2020.
Richard Lohinapese dituduh menerima suap sebesar Rs 500 juta untuk mengeluarkan izin membangun 20 toko kecil untuk Pasar Al Famedi.
Richard tidak sendiri, namun bersama Andrew Irene Hanusa, pegawai Pemkot Ambon, dan Amri, pegawai AlphaMedi Kota Ambon, ditetapkan sebagai tersangka.
Penangkapan Richard diwarnai berbagai fakta.
Awalnya, Richard mengaku sakit dan diminta menunda pemanggilan.
Namun, atas paksaan tim penyidik KPK, Richard dilaporkan dalam keadaan sehat dari hasil pemeriksaan tim medis KPK.
Lantas, apa saja fakta kasus suap yang menimpa Wali Kota Ambon Richard Ruinavisi?
Richard mengakui bahwa dia sakit dan dapat dipaksa untuk berobat.
Presiden KPK Ferli Bahuri membenarkan pemindahan paksa Richard Lwinapese.
Menurut Fairley, penjemputan paksa dilakukan karena Richard mengaku sakit dan meminta agar pemanggilan dan pemeriksaan ditunda.
Namun, setelah tim investigasi membawanya ke rumah sakit swasta di Jakarta Barat, Richard sembuh.
“Pejabat sebelumnya (Richard, Ed) mengaku sedang menjalani perawatan dan meminta penundaan pemanggilan dan pemeriksaan hari ini.”
“Namun tim investigasi berinisiatif untuk segera mengidentifikasi orang tersebut dan melakukan pemeriksaan kesehatan,” kata Fairley Jumat malam (13/5/2022) di Gedung Merah Putih KPK Jakarta.
Berdasarkan pantauan langsung, tim investigasi menilai yang bersangkutan sehat dan layak untuk menjalani pemeriksaan KPK, kata Fairley.
Tertangkap saat berjalan ke pusat perbelanjaan
Wakil Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Cariuto untuk Penegakan dan Penegakan mengatakan Richard sebelumnya telah meminta penundaan persidangannya sebagai tersangka dengan alasan sakit.
Namun, dari hasil pemeriksaan tim penyidik KPK, terungkap Richard hanya melepas jahitan dan menyuntikkan antibiotik di rumah sakit.
Bahkan, Richard kepergok sedang berkeliaran di mal.
Cariotto mengatakan Sabtu (14/5/2022), mengutip Carioto, “Tim kami juga melakukan observasi beberapa hari sebelum pemindahan. Ya, jahitan kami dilepas dan antibiotik disuntikkan,'” kata Cariotto.
“Kalau begitu kami masih punya banyak waktu untuk jalan-jalan di mall. Artinya dia sehat-sehat saja,'” tambahnya.
KPK juga berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kesehatan Richard.
“Para interogator memerintahkan kami, dan mereka mencoba bertanya kepada tim dokter betapa sakitnya itu,” jelas Cariootto.
Setibanya di gedung merah putih KPK, Karyoto mendapati pasar di Ambon masih dalam keadaan sehat dan layak untuk dilakukan tindakan hukum selanjutnya.
Hal ini terlihat dari Richard yang masih bisa berdiri selama lebih dari 20 menit dan masih terlihat sehat.
“Dia berdiri di sana selama lebih dari 20 menit malam ini (Jumat, 13 Mei 2022) dan masih sehat. Jika seseorang tidak sehat, Anda dapat melihat tanda-tanda vitalnya, Anda dapat melihat tekanan darahnya, dll.”
“Jadi, pada akhirnya, penyelidik kami percaya bahwa orang yang bersangkutan layak untuk diselidiki dan ditahan,” kata Cariotto.
Kekayaannya meningkat tajam selama masa jabatan walikotanya.
Selain proses hukum yang sedang berlangsung di perusahaannya, Richard Luinabisi adalah salah satu pejabat yang secara teratur melaporkan hartanya.
Dalam dua periode, Wali Kota Ambon melaporkan asetnya ke KPK sebanyak lima kali.
Akhirnya, pada 19 Maret 2021, ia menyatakan asalnya.
Diambil dari elhkpn.kpk.go.id dan selama menjabat sebagai Wali Kota Ambon, asetnya bertambah sekitar Rp 7 miliar.
Pada 9 Maret 2011, dalam laporan pertamanya, Richard Luinabisi melaporkan bahwa asetnya berjumlah Rs 4.459.313.330.
Laporan yang ditulis pada saat itu adalah pasar dari 2011 hingga 2016.
Richard Luinabisi kembali mewartakan asal-usulnya pada 29 September 2016, saat hendak mencalonkan diri sebagai walikota Ambon untuk kedua kalinya.
Kekayaan Richard Lohenapese yang dilaporkan pada saat itu adalah 4.748.008.191 rupee.
Setelah itu, kekayaan Richard Lohenapese berangsur-angsur meningkat setiap tahun.
Hingga laporan terakhir pada 19 Maret 2021, aset yang dilaporkan Richard Lwinapisi adalah Rp 12.495.832.265.
Aset dalam bentuk kas dan setara kas sebenarnya menyumbang Rs 8.278.83.2265 untuk kekayaan Richard Luinabisi.
Ia juga memiliki tanah dan 4 bangunan senilai Rp4.085.000.000.
Meski tidak memiliki aset berupa kendaraan dan surat berharga, Richard Luinabisi tetap memiliki aset lain berupa harta pribadi.
Nilainya mencapai 132 juta rupiah.
Berikut asal usul Wali Kota Ambon Richard Lwinapese per 19 Maret 2021, dikutip dari elhkpn.kpk.go.id.
semua. Tanah dan konstruksi Rp 4.085.000.000
1. Kavling seluas 500 m2 di Cap / Kota Kota Ambon, Rs. 75.000.000 hibah
2. Hasil 386m2/340m2 tanah dan bangunan sendiri di KAB/KOTA AMBON Kota Rp1.800.000.000
3. Kavling 522 m2 di Cap / Kota Ambon, hasil khusus 160.000.000 rupiah
4. Tanah dan bangunan 200m2/110m2 dalam negeri [belum diketahui], hasil khusus Rp 2.050.000.000
Rp alat angkut dan mesin —-
C- Harta pribadi lainnya Rp 132.000.000
D-Stock Rp—-
E- Kas dan setara kas Rp 8.278.832.265
Dan. Aset lain-lain Rp—-
Subtotal Rp 12.495.832.265.000
Pembayaran Rp—
Total aset Rp 12.495.832.265.000
(/Maliana/ Ilham Ryan Pratama/ Sri Gulyati/ Irfan Kamel)