
Siaran pers, Hari Dharmawan
Jakarta – Garuda Indonesia merespon positif kebijakan pemerintah dengan mengizinkan maskapai menambah fuel surcharge akibat kenaikan harga avtur.
Irfan Setiaputra, Ketua Umum PT Garuda Indonesia (Persero), mengatakan kenaikan harga avtur berdampak signifikan terhadap struktur biaya tiket pesawat.
“Jadi memungkinkan penambahan biaya bahan bakar ini merupakan langkah konstruktif yang fokus pada pemulihan ekosistem industri penerbangan,” kata Irfan. slot online deposit pulsa
Irfan mengatakan kebijakan fuel surcharge akan ditangani secara hati-hati dan cermat di Garuda Indonesia, dengan mempertimbangkan fluktuasi harga minyak avtur.
“Namun demikian, kami tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan pengguna jasa yang ingin mengakses layanan penerbangan dengan tarif yang kompetitif,’ kata Irfan.
Sementara itu, Citilink, sebuah maskapai penerbangan, menyatakan sangat mendukung kebijakan terbaru Kementerian Perhubungan tentang fuel surcharges.
Kebijakan fuel surcharge ini sudah membantu maskapai beroperasi, kata Diah Suryani, wakil presiden Citilink.
“Saat ini harga bahan bakar avtur sendiri sangat mahal,” kata Jia.
Ia juga menjelaskan, fuel surcharge diperbolehkan, namun Citilink akan mengevaluasi berapa harganya berdasarkan permintaan saat ini.
“Kenaikan ini akan kami evaluasi secara berkala agar tidak melanggar ketentuan tarif maksimum dan minimum,” kata Zia.
Sebagai acuan, regulasi fuel surcharge sesuai dengan Undang-Undang Kementerian Perhubungan No. 2022 tentang surcharge atau tarif fuel surcharge untuk angkutan udara niaga reguler domestik kelas ekonomi. Ditulis dalam 68.
Biaya tambahan tiket pesawat jet mungkin berlaku hingga 10% dari batas tarif, tergantung pada layanan yang disediakan oleh maskapai.
Sedangkan untuk pesawat jenis propeller, tarif batas atas bisa diterapkan hingga 20% tergantung paket layanan masing-masing maskapai.