
Karwang, – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan pemerintah fokus pada keberlanjutan dan kesejahteraan peternak sapi perah Indonesia.
Oleh karena itu pihaknya ingin mengembangkan kerjasama kemitraan antara peternak sapi perah dengan perusahaan produksi industri, salah satunya PT Nestle Indonesia. Selain itu, Titin mengatakan produksi susu saat ini tidak mencukupi. slot gacor 2022
“Ada dua hal yang kami perhatikan. Pertama, memang benar bibit sapi harus ditanam kembali karena kekurangan bibit ternak. Kedua, terkait minimnya lahan hijauan pakan ternak. Salah satunya adalah kemitraan antara peternak sapi perah dan koperasi. Industri. Itu terbesar,” kata Nestlé Indonesia Investment Company: Perluasan kapasitas ekspansi Milo dan pemasangan boiler biomassa di Karawang, Jawa Barat (7/6/2022). ).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, rata-rata konsumsi susu di Indonesia adalah 16,27 kg per kapita per tahun. Angka ini jauh di bawah rata-rata konsumsi susu di negara tetangga Malaysia, yakni 26,20 kg per kapita per tahun, Myanmar 26,7 kg, dan Thailand 22,2 kg.
Koperasi produsen susu akan terus mendorong peternak sapi untuk bergabung dengan koperasi dan bekerja dengan pemangku kepentingan terkait untuk menyediakan pakan ternak, kata Teten.
Selain itu, pemerintah sedang mengintegrasikan pembiayaan kredit korporasi kepada perorangan (KUR) untuk UKM maupun perbankan. Pada tahun 2024, proporsi pembiayaan perbankan untuk UKM akan meningkat menjadi 30%.
“Metode ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah sapi dan produksi susu lokal,” ujarnya.
Teten mengatakan peran koperasi sebagai operator adalah memastikan produksi susu bagi peternak terjamin di pasar. Hal ini meningkatkan kualitas susu yang dipasok dan memungkinkan petani memperoleh harga yang lebih tinggi dengan transparansi yang lebih besar, yang meningkatkan kepercayaan petani terhadap koperasi.
Nestlé, di sisi lain, dipasok dengan susu berkualitas tinggi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Selain susu, pihaknya mendorong produk lain yang dihasilkan koperasi dan usaha kecil untuk masuk ke rantai pasok sektor swasta.