
Gitaris Kahitna Andrie Bayuajie menemui aparat penegak hukum yang ramai diperbincangkan khalayak.
Dilansir dari artikel hari ini (3/6/2022); Andrie Bayuajie menggunakan psikotropika berjenis obatvaldimex diazepam yang dibelinya tanpa resep dokter secara online.
Dia mengaku menggunakan obat tersebut untuk istirahat atau kemudahan tidur setelah beraktivitas. slot gacor 2022
Kejadian ini sebenarnya bukan kali pertama artis terjerumus narkoba. sebelumnya sudah banyak figur publik yang terciduk pihak karena kecanduan.
Dokter adiksi dan peneliti di Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience Jakarta dr Hari Nugroho, MSc menjelaskan, terdapat beragam alasan penggunaan narkoba, seperti fun, forget, dan function (3F).
“Fun untuk alasan yang sifatnya rekreasional. Forget untuk mengurangi atau menghilangkan rasa tidak enak atau nyeri fisik maupun psikis, misal lagi banyak problem, cemas, depresi, atau ada nyeri fisik yang kronis karena penyakit tertentu, dan function misal supaya bisa fokus, kreatif, supaya bisa bekerja,” jelas Hari seperti dikutip dari pemberitaan , 15 Desember 2021.
Selain 3F, ada juga pengguna narkoba yang mempunyai rasa yakin bahwa obat-obatan terlarang tersebut bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi.
“Inilah yang menjerumuskan dalam penyalahgunaan (narkoba). Terlebih jika lingkungan sekitarnya juga banyak pengguna, sehingga akses juga lebih mudah, apalagi dengan zaman teknologi seperti sekarang,” papar Hari.
Menurut dia, media sosial juga memberikan peran dalam hal ini. Media sosial justru kerap digunakan untuk hal-hal negatif seperti memanfaatkan untuk menjual narkoba.
Faktor-faktor inilah yang kemudian memengaruhi orang yang menggunakan narkoba, terlebih jika secara genetik tertarik pada kecanduan orang tuanya, maka risikonya akan lebih besar untuk mengalami gangguan penggunaan. Jadi, tidak ada faktor tunggal, sering kali karena faktor yang kompleks,” pungkas dia.
Lebih lanjut, pemberitaan pada 30 Desember 2019 menuliskan, beberapa jenis narkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan mental karena efeknya dapat melaporkan.
Efek inilah yang menjadi pemicu seseorang ingin terus menggunakan narkoba, bahkan beberapa orang ingin memperoleh ketenangan yang bersifat halusinasi.
Melansir American Addiction Centers, narkoba dapat memengaruhi ketidakseimbangan (reward center) pada otak. Zat adiktif ini bisa memicu senyawa dopamin yang menimbulkan efek gembira.
Namun, seiring dengan gembiranya mengonsumsi narkoba akan menurun seiring berjalannya waktu. narkoba yang biasa dikonsumsi Dosis laun tidak lagi menimbulkan rasa gembira yang sama.