
Reporter Ayo Lina
Jakarta – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum mengeluarkan rekomendasi penundaan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah wabah hepatitis akut yang menyerang anak-anak.
Mazal Kazim, Kepala Bidang Koordinasi Kegiatan Pencernaan dan Penyakit Hati (UKK), mengatakan pihaknya masih melacak perkembangan kasus hepatitis akut yang serius di seluruh dunia dan di Indonesia. slot pragmatic play demo
Ini akan menjadi dasar bagi perkembangan kebijakan IDAI di masa depan terhadap penyakit hepatitis misterius ini.
Dia juga mengisyaratkan kemungkinan hepatitis akut yang meluas.
Namun karena masih dalam tahap penyidikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), wajar jika dilakukan pengecekan kembali.
“Ya bisa saja. Kasus akan bertambah. Masih dalam pengembangan, kebijakan sewaktu-waktu bisa berubah, PTM mungkin tertunda, tapi kita lihat saja perkembangannya nanti,’ katanya.
Tiga anak meninggal karena diduga hepatitis akut
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr. Siti Nadia Tarmizi dari M.Ebid mengatakan Kementerian Kesehatan dan Otoritas Kesehatan Jakarta (DKI) melakukan investigasi kontak untuk mengidentifikasi faktor risiko tiga kasus hepatitis akut pada anak.
kata dokter. Nadia.
Kamis (5 Mei 2022) dalam konferensi pers virtual.
Dalam tiga kasus ini, seorang anak berusia 2 tahun divaksinasi hepatitis, seorang anak berusia 8 tahun menerima satu dosis vaksin COVID-19 dan vaksin hepatitis, dan seorang anak berusia 11 tahun menerima dosis penuh. vaksin COVID-19 dan hepatitis.
Ketiganya dinyatakan negatif COVID-19.
Dari hasil pemeriksaan ditemukan satu kasus penyakit sendi.
Juga tidak ada riwayat hepatitis dari anggota keluarga lain dari ketiga anak tersebut.