
MATARAM, -Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menyatakan turut turut berdukacita atas tenggelamnya kapal yang mengangkut puluhan pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal NTB di perairan Batam, Provinsi Riau.
“Tentu atas nama pemerintah NTB sangat prihatin sekaligus prihatin terhadap tragedi ini,” kata Zul melalui pesan singkat, Sabtu (18/6/2022). slot gacor terbaru
Zul menjelaskan, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) telah melakukan tindakan maksimal untuk mencegah terjadinya hal tersebut.
Ia mengakui, bahwa insiden ini bukan kali pertama terjadi dalam enam bukan terakhir pada tahun 2022.
Gubernur berharap, warga paham dan mengerti risiko hingga konsekuensi jika PMI melalui jalur unprosedural.
Sebelumnya kapal yang mengangkut Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menuju Malaysia tenggelam pada Kamis (16/6/2022) malam.
Hingga dua hari setelah peristiwa itu, pemerintah belum mengumumkan secara resmi nama-nama korban yang tenggelam dalam kecelakaan.
Sejauh ini pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, mendapatkan informasi baru sebanyak 23 orang warga Lombok dievakuasi dalam insiden tersebut.
Diterangkan Aryadi, kapal tersebut mengangkut lebih dari 30 orang.
“Adapun jumlah penumpang diperkirakan 30 orang. Namun jumlah sebenarnya masih belum diketahui secara pasti,” kata dia.
Adapun rincian asal korban yang sudah berhasil selamat yakni sebanyak 15 orang dari Kabupaten Lombok Tengah, 6 orang dari Lombok Timur, dan 2 orang dari Lombok Barat.
Aryadi menjelaskan, para korban berangkat dari Batam hendak menuju Malaysia dengan menggunakan speedboat.
Namun kapal tersebut mengalami kecelakaan dan tenggelam di wilayah perairan Pulau Putri, Kecamatan Nongsa Kota karena menabrak kayu hingga mengakibatkan kapal bocor.