
Jakarta – Patung kuda yang menolak perpanjangan masa jabatan presiden dan unjuk rasa mahasiswa di Majelis Nasional Indonesia menyita perhatian polisi.
Ribuan orang diperingatkan untuk mewaspadai aksi protes, yang mencakup pekerja dan mahasiswa selain mahasiswa.
Selain menjaga agar protes berjalan lancar, pihak berwenang mencari penyusup potensial untuk menciptakan situasi yang merugikan dan kacau.
Kompol Listio Sigit Prabowo menegaskan pengamanan yang diterapkan pada aksi unjuk rasa hari ini adalah untuk memastikan proses penyampaian aspirasi mahasiswa berjalan lancar. slot gacor
Listio mengatakan langkah-langkah keamanan dilakukan untuk mengantisipasi penyusup atau peserta ilegal yang mengganggu proses umpan balik.
Listio mengatakan, “Saya sudah memerintahkan pengamanan dan pengamanan kepada satpam agar proses unjuk rasa dapat dilakukan dengan aman, damai dan tertib sehingga keinginan sesama mahasiswa dapat tersampaikan, yang ini sangat penting.” Senin (4 November 2022) di Universitas Monas. .
“Mahasiswa yang membela demokrasi selalu kritis, jadi kita harus selalu melindungi mereka. Hal yang jelas harus dihindari adalah memastikan tidak ada penghuni atau pengganggu dalam proses melakukan apa yang ingin dilakukan siswa kita. Ini yang harus kita lindungi. Melakukan “.
Ia mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik agar mahasiswa dapat menyampaikan aspirasinya dengan aman dan anggun.
BACA JUGA: 11 Mahasiswa yang Ikut Demo di Jalan Yos Sudarsu Jakarta Dikunci, Pesan Dari Grup WA
Listeo juga mengatakan bahwa pemerintah akan mendengarkan keinginan para pemangku kepentingan dalam kasus ini, berharap segera ada tindak lanjut, seperti yang diharapkan.
Perlu diketahui, sore ini sejumlah rombongan mahasiswa berkumpul di sekitar gedung DPR RI serta di kawasan patung kuda di Jakarta Pusat.
Tindakan adalah ekspresi dari banyak hal. Salah satunya menolak tuntutan Presiden Jokowi terhadap stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di masyarakat, serta pidato penundaan pemilihan umum dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Mulai pagi ini, aparat kepolisian juga telah melakukan pengamanan di sekitar patung kuda tersebut.
reporter palsu ditangkap
Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya dan Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo tertangkap kamera menangkap penyusup di tengah kerumunan pengunjuk rasa.
Dia kemudian memanggil petugas polisi lainnya dan mengisolasi banyak tersangka sebagai penyusup.
Banyak orang berjalan ke rumah roh.
Senin, 4 November 2022 (4 November 2022) Dikenal sebagai Distrik Patung Kuda, kecuali Gedung RI di Republik Rakyat Demokratik Korea, tempat berkumpulnya pengunjuk rasa besar lainnya.
Combs Sambudu mencurigai adanya penyusup karena sejumlah besar orang berada di luar kerumunan.
Samvoodoo kemudian mendekati pria berjaket biru langit yang bertingkah seperti reporter.
Namun, pemuda itu tidak bisa mengungkapkan identitas pelapor menjawab pertanyaan Sambodo.
“Mana KTP?” Sambudo tiba-tiba bertanya kepada tersangka.
Orang yang mengajukan pertanyaan itu bingung.
Samvoodoo menarik kerah sweter pria itu dan terus mencurinya untuk mengamankannya ke polisi.
Tiga orang diamankan polisi di tempat.
Sambudu mengatakan dia langsung pergi ke kerumunan untuk menghindari penyusup.
“Kami mencegah orang menggunakan universitas, tidak ada provokasi,” kata Sambudu di situs tersebut.
Sekitar pukul 14.14 WIB, massa gerakan itu berdemonstrasi di depan pintu gerbang utama MPR.
Kerumunan mahasiswa terus mencapai lokasi protes.
Sementara itu, kemacetan di depan gedung DPR terpantau akibat ramainya Jalan Gatot Subroto.
pemeriksaan ambulans
Polisi juga dapat memprediksi penyusup, seperti memeriksa ambulans yang mencurigakan.
Ini dilakukan dengan mengingat bahwa dalam banyak protes besar sebelumnya, ambulans digunakan sebagai kendaraan untuk memasok batu ke kekacauan.
Metro Bulda Jaya Kumbis Paul Indra Zulpan, Direktur Humas, mengatakan pada Senin (11/11) bahwa polisi akan memeriksa ambulans di lokasi patung kuda di Jakarta Pusat dan protes mahasiswa di sekitar Majelis Nasional Indonesia. /4/2022).
Selama protes mahasiswa, pemeriksaan dilakukan untuk mencegah penyusup terlebih dahulu.
Zulpan telah menjelaskan bahwa tidak semua ambulans diperiksa. Karena di jalan ambulans memiliki prioritas.
“Namun, tidak semua ambulans kami diperiksa atau diperiksa,” kata Zulpan saat menerima telepon, Senin sore.
Zulpan mengatakan petugas polisi di alun-alun lebih mengetahui ambulans yang datang untuk menjemput massa.
“Anda akan melihatnya nanti. Polisi akan lebih memahami di tempat apakah itu ambulans sungguhan atau perisai.”
Sebelumnya, Irjen Kabolda Metro Jaya Paul Fazil Imran melarang anggota membawa dan menggunakan senjata api pada Senin (11/4/2022) saat mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa di Kawasan Patung Kuda Pusat Jakarta dan Gedung DPR RI.
Aksi unjuk rasa tersebut diselenggarakan oleh koalisi mahasiswa yang semuanya tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia (BEM SI).
Fadell mengatakan kepada wartawan, “Saya mendesak semua anggota untuk tidak menggunakan atau membawa senjata api.”
Fadel meminta seluruh anggota pengganti untuk mengikuti pedoman tersebut.
“Saya harap ini didikte dengan benar. Tidak ada anggota yang membawa dan menggunakan senjata api dan peluru tajam,” kata Kabolda.
Fadil memberikan instruksi yang manusiawi dan persuasif kepada staf saat mengamankan patung kuda dan unjuk rasa mahasiswa di area gedung DPR RI.
Dia bahkan meminta pemain pengganti di lapangan untuk memperlakukan siswa seperti miliknya.
Fadel mengatakan, “Saya menyerukan kepada semua individu untuk mengembangkan perspektif baru yang dibangun di atas prinsip melayani pengunjuk rasa dengan membangun rasa saling menghormati.”
“Siswa melihat mereka sebagai anak sendiri, dan merawat mereka seperti merawat anak-anak yang bermain,” tambahnya.
Fadel membuat demonstrasi bermanfaat dengan memperlakukan siswa dengan baik dan penuh kasih.
“Simpanlah dengan penuh kasih sayang dan kelembutan hingga tercipta suasana yang kondusif. Mari jadikan kesabaran sebagai landasan terbaik kita dalam menghadapi masalah,†ujarnya.
Artikel ini dimuat di TribunJakarta dengan judul Demo Mahasiswa Penyusup: Dari Medali Kapolri, Jurnalis Palsu Hingga Ambulans Mencurigakan.