
Sragen – Kisah tragis bunuh diri di Kabupaten Srajne Jawa Tengah menyita banyak perhatian.
Baru-baru ini (Jumat, 5 Juni 2022), ditemukan tiga orang yang bunuh diri dengan cara gantung diri di dua tempat berbeda di Kabupaten Shirazin, dan kabar duka belakangan ini menyebar melalui media sosial.
Dikatakan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh kendala ekonomi. slot pragmatic jackpot
Dua korban merupakan ayah dan anak, warga Dusun Grassac, desa/pelampung Kabupaten Sragen. Dia adalah Tuan A (40) dan putranya Q (5 tahun).
Sementara itu, ada kejadian dimana korban S dan lehernya digantung. (34) di Desa Bingkok, Kecamatan Kedaung.
Korban ditemukan tergantung di dapur dan meninggalkan surat wasiat di atas kertas yang dipaku di dinding
Ini wasiat S (34) korban bunuh diri dengan cara gantung diri di Saragin, Jawa Tengah.
Menanggapi kabar tersebut, YBM PLN langsung mendatangi keluarga korban melalui YBM PLN UID Jawa Tengah, DIY, dan YBM PLN UP3 Surakarta untuk mengetahui situasi sebenarnya.
Melalui kunjungan tersebut, kami mendapat informasi bahwa utang bank Pak S semakin bertambah.
Dalam situasi seperti ini, YBM PLN tidak lepas dari dukungan seperti menjual makanan kepada istri almarhum melalui pembayaran hutang dan dukungan keuangan perusahaan agar istri almarhum dapat mandiri kembali sebagai orang tua tunggal.
Sementara itu, kami mendapat informasi dari keluarga almarhum Pak A bahwa beliau telah meninggalkan seorang istri yang bekerja di luar negeri dan seorang anak perempuan yang duduk di bangku kelas 6 untuk bersekolah di SMP.
Dengan kondisi tersebut, YBM PLN berencana memberikan bantuan berupa tunjangan bulanan dan seragam sekolah kepada putra Pak A selama di sekolah. Selain itu, YBM PLN juga akan melunasi utang-utang rumah tangga di sekitar keluarga Pak A.
Presiden YBM PLN Iskandar menyatakan keprihatinan atas paradoks sosial yang timbul dari masyarakat miskin dan berkomitmen untuk melanjutkan penyediaan layanan bantuan kemanusiaan dan sosial yang cepat dan program pemberdayaan ekonomi produktif dalam upaya memberikan harapan kepada kaum tertindas.
Dukungan berkelanjutan kemudian membutuhkan kolaborasi dalam tiga model pendidikan dan pendampingan: mempromosikan kemajuan agama, bantuan kemanusiaan amal dan menumbuhkan ekonomi mandiri.