
JAKARTA – Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan RI, mengimbau masyarakat adat MAKN (Nusantara) untuk menyadari isu intoleransi dan radikalisme.
Komitmen nasional Moeldoko untuk melindungi Negara Kesatuan Indonesia (NKRI) telah diakui oleh Aliansi Mahasiswa Milenium Indonesia (AMMI). demo slot pragmatic fruit party
Arib Nur, Sekretaris Jenderal AMMI mengatakan: “Terima kasih kepada Pak Moeldoko karena terus menunjukkan komitmennya yang teguh untuk memastikan bahwa Republik Indonesia tidak akan dirusak oleh fanatisme dan radikalisme. Ini dapat menginspirasi mereka untuk ingin bersatu.” kata Rahman dalam keterangannya, Rabu (11/11). / Mei 2022).
Arip juga menghimbau semua pihak, terutama kaum milenial, untuk berperan aktif dalam upaya melindungi Indonesia dari kisruh kelompok ekstremis yang membahayakan keutuhan Pancasila dan NKRI.
Menurutnya, jika hal ini tidak segera diantisipasi akan mengancam keutuhan negara.
Sebelumnya, Moeldoko telah meminta MAKN untuk mengenali isu intoleransi dan radikalisme.
Menurutnya, masyarakat adat kerajaan nusantara memiliki kekuatan besar dalam membangun karakter bangsa yang bisa menjadi modal besar melawan ajaran atau kepentingan radikal.
Moeldoko mengatakan Selasa setelah kedatangan pengurus MAKN di gedung Bina Graha Jakarta: “Kita semua harus terlibat dalam menjaga ini (NKRI), karena kemampuan kognitif saja tidak masuk akal ketika semuanya terjadi. Sama seperti yang terjadi di Timur Tengah.” kata 5/5) 10/2022).
Panglima TNI 2013-2015 juga optimistis MAKN dapat menjadi wadah pembentukan karakter dan budaya bangsa Indonesia.
“Kearifan lokal masih cenderung membangun karakter yang kuat,” kata Moldoko.
Presiden MAKN Sir Eddy Wirabhumi SH, Dr Eddy Wirabhumi SH mengatakan masyarakat adat nusantara berkomitmen mendukung keberagaman dalam upaya menjaga NKRI.
Seorang bangsawan dari Keraton Kasunanan Surakarta mengatakan: “Kami (MAKN) sangat berkomitmen terhadap keutuhan NKRI. Kami tidak akan terlibat dalam politik yang sebenarnya, tetapi kami akan berpartisipasi dalam kebijakan pemerintah.”