
Pada Senin, 5 Juni 2022, jumlah korban tewas dalam kecelakaan tunggal bus wisata Ardiansha di Tol Mojokerto-Surabaya, Jawa Timur bertambah menjadi 15 orang.
Informasi ini dilansir wartawan TV Via Irmar.
FIA juga melaporkan ada empat jenazah yang dipulangkan dari Pemkot Mojokerto dan Pemkot Surabaya. slot pragmatic rupiah demo
Namun, saat keluarga langsung mengambil jenazah dari RS Wahidudin Suderhosudo Mojokerto, satu jenazah dipulangkan.
Kemudian dia mengatakan 15 orang lagi meninggal di RS Wahiduddin Suderhosodo.
Informasi lain yang kami peroleh, Pemkab Mojokerto siap membantu jika Pemkot Surabaya meminta bantuan untuk memulangkan jenazah ke rumah duka.
Tawaran bantuan ini karena sebagian besar korban tewas berasal dari Desa Benu di Surabaya.
“Pemerintah Kota Surabaya berencana membawa kepala desa, RT, RW, dan kepala desa lainnya ke rumah sakit ini (RS Wahidin Sdirovusodo) untuk tujuh korban tanpa identitas untuk menentukan apakah mereka benar-benar tinggal di sana.
Tentang yang terluka, Villa mengatakan jumlahnya sekarang mencapai 17.
Rata-rata, mereka mengalami luka serius dan dirawat di lima rumah sakit berbeda. Dua rumah sakit milik Pemkot Mojokerto dan satu lagi milik Pemprov Mojokerto dan tiga rumah sakit swasta.”
Sedangkan untuk biaya perawatan, Vya mengatakan Pemkot Surabaya akan menanggung sepenuhnya.
Bus Wisata Ardiansyah sebelumnya melaporkan satu kejadian pada Senin (16/5/2022) pagi KM 712.400/A saat menabrak papan reklame di bahu jalan tol Surabaya-Mojokerto (Sumo).
Menurut laporan, 13 penumpang tewas dalam kecelakaan malang ini.
Menurut laporan Ketua PJR Ditlantas Polda Jawa Timur, AKP Dwi Sumrahadi membenarkan adanya satu kejadian.
Doi mengatakan kecelakaan bus itu terjadi pada pukul 06:15 WEST.
Dia mengatakan ada 25 penumpang di dalam bus.
Sementara itu, laporan Combs Paul Dermanto, Direktur Humas Polda Jatim, menyebutkan penyebab tunggal kejadian ini karena human error.
Kesalahan manusia yang dimaksud adalah pengemudi bus dalam kecelakaan itu mengira dia lelah dan tertidur.
Dia mengatakan Senin (16/5/2022) ”Penyebab kecelakaan ini adalah kesalahan manusia saat mendapatkan data lapangan. Driver cadangan ini tampaknya lelah atau mengantuk,” mengutip Surya.co.id, Senin (16/5/ 2022).
Dermanto menambahkan bahwa sopir bus yang diduga mengantuk itu mengguncang atau membuat bus tidak stabil.
Kemudian, bus yang tiba di KM 712400 itu langsung bertabrakan dengan papan elektronik di bahu kiri jalan, dan badan bus ambruk dan ambruk.
Berdasarkan informasi lain yang diperoleh, sopir pengganti adalah sopir bus bernama Ade Firmansyah yang mengalami luka parah dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
“Sementara itu, kami masih berusaha mengumpulkan data, karena sekarang kami fokus menangani TKP di sana,” jelas Dermanto.