
“WHAT can you say?” demikian Joseph Walker, reporter Real Madrid, membuka kekaguman dengan bertanya. Ia tak kuasa menahan rasa atas pencapaian klub kesayangan ibu kota Spanyol itu mengukir sejarah di Stade de France, Saint Denis, Perancis, Minggu (29/5/2022) dini hari WIB. Los Galacticos, julukan Real Madrid, meraih trofi UEFA Champions League/UCL (Liga Champions Eropa) ke-14 (La Decimocuarta).
“What can you say? Madrid just know how to win finals,” Walker melanjutkan luapan emosi, sebagaimana dikutip dari halaman resmi UEFA. “They get the job done, whatever it takes,” Walker menutup penuh emosional. Mata Walker berkaca-kaca. Seolah rasa takjub, bahagia, hingga cinta abadi mengalir dalam “DNA Madridista”. slot gacor terbaru
Pada tahun-tahun berikutnya, 1957, 1958, 1959, dan 1960, El Real mampu memenangi trofi Champions League (dulu trofi European Cup) lima tahun berturut-turut. Kemenangan perdana El Real pada 1965 diwarnai momen comeback dramatis, sebagaimana yang terjadi pada El Real sejak partai knock out (16 besar-semifinal) Liga Champions tahun ini.
Pada menit ke-10, El Real telah tertinggal 0-2 oleh gol Leblon (6’) dan Templin (10’). Namun, berselang empat menit, Di Stefano membakar semangat El Real hingga Rial menyamakan kedudukan 2-2 pada menit ke-30. Stade Reims kembali memimpin 3-2 pada menit ke-62 oleh gol Hidalgo, tetapi Marquitos dan Rial menjadi pahlawan El Real untuk membalikkan skor menjadi 4-3. Rial (10) menutup skor penentu kemenangan pada menit ke-79.
Untuk merayakan kemenangan perdana trofi Liga Champions, pada Juni 1956, Marca menampilkan foto pemain dan trofi El Real pada halaman pertama dengan tulisan, “EL MADRID, CAMPEON DE EROPA”. Sejak membuka keran trofi UCL pada tahun 1956, El Real telah memenangi Trofi Si Kuping Besar (UCL) terbanyak, 14 kali (17 final). Trofi UCL diraih El Real pada 1956, 1957, 1958, 1959, 1960, dan 1966. Kemudian, El Real sempat melewati “masa kemarau/puasa gelar” hingga 32 tahun.
Pada 1998, El Real kembali memenangi trofi UCL ketujuh lewat sentuhan magis entrenador Jupp Henyckes. Publik Amsterdam sebanyak 61.257 suporter menjadi saksi mata renaisans trofi UCL El Real. Nama-nama legenda: Roberto Carlos, Seedorf, Morientes, dan Mijatovic (8) mampu mengalahkan raksasa Italia Juventus yang diperkuat Zidane, Del Piero, dan Inzaghi (9) dengan skor 1-0. Renaisans trofi tahun 1998 melahirkan kembali El Real sebagai raja sepak bola Eropa.
Carlo Ancelotti, juru taktik asal Negeri Pizza, kembali membuka keran trofi El Real pada 2014. El Real mengalahkan saudara sekota Atletico Madrid dengan skor 4-1. Ramos menjadi pahlawan dengan menyamakan kedudukan pada menit ke-93. Momen comeback pada waktu tambahan menjadi sejarah “hujan” gol pasukan El Real. “ILA DECIMA” tulis Marca menyambut gelar UCL ke-10 El Real.
El Real kemudian mengukir sejarah juara UCL tiga tahun berturut-turut, pada 2016, 2017, 2018. Legenda mereka, Zinadine Zidane, menjadi pelatih dengan dihiasi pemain bintang seperti C Ronaldo, Benzema, Bale, Marcelo, Ramos, Modric, Kroos, dan Casemiro trisula lini tengah, dan Navas (1), serta para pahlawan lainnya. Gelar UCL ke-13 pada 2018 disaksikan oleh publik Kiev, Ukraina, yang mempertemukan mereka dengan Liverpool, asuhan J. Kloop. Aksi error Karius, kiper Liverpool, dan gol indah Bale membawa El Real juara dengan skor 3-1.
Partai knockout diwarnai aksi sensasional hattrick Benzema, assist indah Modric kepada Rodrigo, gol Vinicius setelah melewati Fernadinho, dan kepahlawanan Rodrigo saat semifinal. Semuanya itu, ditutup oleh aksi penyelamatan gemilang Courtois saat partai final dengan 9 saves.
AFP/PAUL ELLIS Karim Benzema merayakan juara Liga Champions bersama Real Madrid setelah mengalahkan Liverpool 1-0 di Stade de France, Prancis, Minggu (29/5/2022).
Rekor Fenomenal
Vinicius Junior, bintang muda El Real, juga menjadi orang kedua dengan torehan 6 assist. Kiper terbaik El Real, Courtois, berada di urutan teratas dengan mencetak 61 penyelamatan (saves), 9 saves dilakukan pada partai final di Stade Rennais. Total 5 clean sheet (tidak kebobolan) ditorehkan barisan pertahanan El Real, termasuk 1-0 saat mengalahkan Liverpool.
Rekor fenomenal juga diukur oleh beberapa pemain top El Real yang telah memenangi dan menyamai legenda mereka C. Ronaldo, dengan meraih 5 trofi UCL. Mereka adalah Benzema, Modric, Kroos, Casemiro, Isco, Bale, Carvajal, Marcelo, dan Nacho. Dalam edisi akhir Mei 2022 bertajuk Ici c’est Madrid, dengan gambar trofi UCL 14, Marca menulis sembilan nama legenda El Real “THE NINE OF THE CLUB OF THE FIVE”.
Magis Ancelotti
Kesuksesan El Real dan para pemain tak terlepas dari sentuhan magis pelatih Carlo Ancelotti. Ancelotti menjadi pelatih pertama memenangi trofi terbanyak empat kali (2 AC Milan dan 2 Real Madrid). Ia melampaui mantan asistennya pada 2014, Zinedine Zidane, yang meraih Treble Champions: 2016, 2017, dan 2018 bersama El Real, serta melampaui legenda Liverpool Bob Paisley (3 trofi).
Nama-nama legendaris lainnya: Alex Ferguson, Pep Guardiola, Jose Mourinho, memenangi 2 trofi UCL. Ketika laga final di Stade de France selesai, Des Kelly, reporter BT Sport, penuh antusias mewawancarai Ancelotti. Kelly menyinggung rekor fenomenal Ancelotti, tertawa, lalu terhentak oleh jawaban Don Carlo, “I am a the record man. I can’t believe it.”
Etiene Fermie, dalam edisi The Sun 29/5/22, juga menulis kata-kata serupa, “Carlo Ancelotti declared I am the record man” after winning his Fourth Champions League trophy. Sajian Fermie kemudian dihiasi oleh beberapa foto historis Ancelotti saat memenangi dua trofi UCL bersama AC Milan dan trofi UCL pada 2014. Senyuman Don Carlo bersama istrinya mempercantik artikel Fermie.
Semua pencapaian tersebut, trofi UCL 14 dan rekor fenomenal, ditutup dengan Misa Syukur di Katedral De la Almudena dan pawai trofi di Plaza de Cibeles. Pesta ditutup di Santiago Bernabeu, Stadion kebanggaan El Real.
“Thanks to the fans we’ve had some incredible comebacks and experienced many magical nights.” Tulis Eduardo Olivera di halaman resmi El Real setelah meliput pesta La Decimocuarta di Bernabeau.