
Samarinda – Jumat (022-08-04) 16:30 Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun meninggal setelah jatuh ke ember 5 liter pada pukul 16:30 WITA.
Kumpul Andeka Dharma Sena, Kepala Bareskrim Polres Samarinda, mengatakan kepada Kasubbag Inavis Iptu Hari Kahyadi bahwa saat itu orang tua anak tersebut harus bekerja.
Jadi saya meninggalkan anak dengan kakek-nenek saya yang tinggal di lantai pertama rumah. situs judi slot gacor
“Korban dan orang tuanya tinggal di lantai dua,” kata Ipto Harry Kahyadi kepada Tribunkaltim.co, Sabtu (9/4/2022) siang ini.
Menurut keterangan saksi mata, kakek korban saat itu sedang tidur nyenyak di lantai satu.
Sedangkan korban sedang bermain sendiri di lantai dua rumahnya.
Anak yang baru mulai belajar berdiri itu dikabarkan mengakses botol air minum 3 liter di balkon lantai dua rumahnya tanpa pengawasan.
Nah, ketika neneknya melihatnya, dia mengatakan bahwa korban sudah berada di ember dengan kepalanya.
“Korban meninggal karena mati lemas,” tambahnya.
Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Tapi ada memar di kepala, dahi, jari tangan, dan kaki.
“Keluarga menolak otopsi dan korban sudah dimakamkan pagi ini,” katanya.
Artikel tersebut menceritakan kepada TribunKaltim.co bahwa bayi Samarinda yang berusia 11 bulan ditemukan tewas di dalam ember 3 liter saat orang tuanya sedang bekerja.