
PEKANBARU, – Seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (Uin Suska) Riau di Kota Pekanbaru, mengaku mengalami tindakan kekerasan.
Mahasiswa bernama Salamuddin Toha (21), jurusan Akidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin, ini mengaku ditendang dan dipukul oleh Wakil Dekan III Ushuluddin berinisial RH. slot gacor bonanza
Saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Rabu (8/6/2022), mahasiswa semester enam ini mengaku sebagai Pengurus Senat Mahasiswa, ingin mengadakan acara upgrading pengurus baru.
Rencananya, acara diadakan di Gedung Pertanian dan Peternakan. Namun, gedung itu dipakai untuk kegiatan lain.
“Kami carilah alternatif lain. Jadi kami pindah ke gedung teater B milik Rektorat. Namun, saya harus minta tanda tangan Wakil Dekan III,” ujar Salamuddin.
Sore itu, ia datang menemui Wakil Dekan III, RH.
“Saya datang baik-baik minta tanda tangan. Saya bilang ‘ustaz (RH), saya mau minta tanda tangan untuk kegiatan upgrading pengurus senat mahasiswa Ushuluddin’. Terus dia bilang buat dulu proposal. Tapi, saya bilang minta tanda tangan dulu karena proposal belum diprint. Namun, dia tetap tidak mau tanda tangan,” kata Salamuddin.
“Setelah itu, beliau lihat nama saya. ‘Kamu Salamuddin Toha? Kemarin kamu yang marah-marah ya di Instagram?. Terus saya jawab, ‘enggak ada saya marah-marah di Instagram’. Saya tunjukan story saya, tapi beliau bilang saya bohong,” sambungnya.
Lalu, RH membuka galeri foto dan memperlihatkan tangkapan layar status WhatsApp yang berisi kritikan pengumuman seleksi KKN Kebangsaan.
Salamuddin mengaku tidak tahu dari mana RH mendapat tangkapan layar status WhatsApp itu.
“Isi status WhatsApp itu begini. ‘Mana nih pengumuman KKN-nya, kok waktu pendaftaran ada surat edaran, tapi waktu kelulusan tak ada surat edarannya. Mungkin ini dikirim tengah malam secara japri seperti pemenangan presiden. Atau ini mungkin juga cara menjebolkan anaknya supaya lulus. Ingat bung sejarah akan mencatatnya’. Jadi karena ada kata ‘bung’ itu beliau emosi,” sebut Salamuddin.
Setelah itu, dia mengaku betisnya ditendang oleh RH sebanyak dua kali.
Salamuddin mencoba menghindar. Namun, RH meminta Salamuddin masuk ke dalam sebuah ruangan.
Salamuddin menolak masuk ruangan, karena takut terjadi hal lain yang tidak dilihat orang.
“Saya ditarik lalu dipukul pundak saya. Sakit juga dipukulnya. Lalu, saya kode kawan untuk merekam tapi dihalangin seorang staf. Saya disuruh minta maaf. Saya dibilang melawan dan tak bisa dididik. Padahal saya dari awal datang baik-baik,” jelas Salamuddin.
Salamuddin tak terima perlakuan RH. Hari ini, ia berencana melaporkan RH ke polisi.
“Rencananya hari ini mau buat laporan ke Polsek Tampan,” sebut Salamuddin.
Wakil dekan enggan berkomentar
sudah mencoba menginformasi terkait kejadian ini kepada Wakil Dekan III, RH. Namun, dia tidak bersedia memberikan komentar.
Penjelasan pihak kampus
Sementara itu, Kasubag Humas Uin Suska Riau, Hendri Ujang saat dikonfirmasi mengatakan, masalah itu sudah sampai ke pihak Rektorat.
“Kemarin Rektor sudah turun untuk menyelesaikan masalah ini. Kedua belah pihak (mahasiswa dan wakil dekan) diminta menyampaikan secara tertulis seperti apa kronologi kejadiannya. Tentu kedua pihak punya versi masing-masing,” kata Hendri kepada melalui sambungan telepon, Rabu.
Ia menyebut, Rektor akan mengusut dugaan kekerasan yang dilakukan Wakil Dekan III, RH, terhadap seorang mahasiswanya.