
JAKARTA, – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kurang dari 20 persen pekerja Indonesia memiliki akses ke dana pensiun.
Padahal, dana pensiun ini dibutuhkan untuk memperluas pasar keuangan dalam rangka membawa Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045. slot gacor hari ini
“Angka terakhir menunjukkan bahwa tenaga kerja Indonesia yang memiliki akses ke dana pensiun hanya kurang dari 20 persen,” kata Airlangga dalam IFG International Conference 2022 di Jakarta, Senin (30/5/202).
Baca juga: Menko Airlangga: RI Harus Tingkatkan Pasar Keuangan 3 Kali Lipat agar Jadi Negara Maju
Airlangga menuturkan, rendahnya akses dana pensiun disertai minimnya kontribusi asuransi terhadap sektor keuangan, aset berputar dua industri itu hanya berjumlah kurang dari 20 persen dari PDB nominal pada tahun 2020.
Angka ini masih jauh tertinggal dengan negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapura. Di dua negara itu, aset dana pensiun masing-masing mencapai 60 persen dan 85 persen dari PDB nominal.
Baca juga: Menko Airlangga di WEF 2022 Singgung Pentingnya Pembiayaan untuk Ketahanan Kesehatan Global
Mantan Menteri Perindustrian ini menyebut, penetrasi asuransi dan dana pensiun juga penting bagi stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan di tahun-tahun mendatang.
Selama masa pandemi Covid-19, asuransi memiliki peran penting dalam memberikan dukungan finansial untuk mengatasi tingginya biaya perawatan Covid-19.
Hal ini kata Airlangga, terlihat dari kenaikan yang mencolok pada klaim asuransi kesehatan terkait Covid-19 serta dukungan pemerintah terhadap anggaran negara untuk Covid-19.