
Jakarta – Bulda Metro Jaya masih memburu dua tersangka di DPO setelah menyerang Ade Armando, dosen salah satu perguruan tinggi di Indonesia, dalam aksi unjuk rasa pada 11 April lalu.
Sejauh ini, kedua tersangka belum ditahan.
Sebelumnya, polisi mengidentifikasi salah satu tersangka sebagai Abdul Manaf, warga Karawang.
Namun, identitas pelaku yang memakai topi tersebut masih dalam penyelidikan karena hasil pengenalan wajah atau facial recognition ditemukan tidak benar. situs judi slot terbaik dan terpercaya
Kepala Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan penyidik telah mengidentifikasi tersangka. Salah satunya dikenal sebagai Ade Purnama.
“Masih ada dua lagi, satu Adipurnama dan satu lagi laki-laki bertopi,” kata Zulpan saat dikonfirmasi, Senin, 18 April 2022.
Zulpan menambahkan bahwa tidak ada tersangka yang dicurigai sebagai Abd Manaf telah diidentifikasi.
Pasalnya, Provas memakai topi saat memukul Ade Armando di depan gedung DPR/MPR.
Zolban mengatakan kedua tersangka masih dalam pengejaran polisi.
“Masih dikejar. Penyidik di TKP masih memburu,” kata Zulpan.
Sebelumnya, polisi menangkap enam anggota komplotan Ade Armando dalam waktu tiga hari.
Keenam pelaku tersebut adalah Kumaruddin, M Bagha, Zia-ul-Haq, Abd al-Tayyib, Marcus Eswan dan Fikri Hedayatullah.
Sementara itu, seorang tersangka telah ditangkap dengan tuduhan menghasut komplotan Adi Armando.
Tersangka adalah Arif Ferdani, yang diduga sebagai penghasut, merekam pemukulan.
Zulban mengatakan pada Kamis (14 April 2020) “Kami telah melakukan penyelidikan terhadap para tahanan dan nama mereka telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tindakan kekerasan ini.”