
Laporan wartawan Jawa Tengah Seif Magem
KENDAL – Ada kebakaran di rumah. Desa Pucangrejo RT 4 RW 2, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu Malam (16/4/2022).
Bagian belakang rumah terbakar hingga ludes pada pukul 22.15 WIB, serta perlengkapan rumah di dua kamar, dapur dan kamar mandi, juga ikut terbakar.
Api diyakini disebabkan oleh bidat Ahmed Jamal, 35, pemilik rumah.slot deposit e wallet
Menurut informasi dari tetangga, Ahmed Gamal mengalami gangguan jiwa (stres).
Rutinitas sehari-hari Jamal kerap membuat resah masyarakat, merusak barang-barang di sekitarnya.
Tetangga korban, Suratin, 50, mengatakan api mulai menjalar ke atap rumahnya pada pukul 22:15 WIB.
Saat itu, dia dan istrinya sedang menjalankan bisnis di depan rumah mereka, sehingga mereka berlari ke rumah sebelah untuk memeriksa situasi dan keadaan.
“Saya melihat dan melihat api sudah naik di atas atap.
Warga diminta bekerja sama untuk memadamkan api semaksimal mungkin.
Dan dia menjelaskan bahwa pada hari Minggu (17 April 2022) ”Saya memecahkan dinding di sebelah toilet dan memasok air ke warga untuk memadamkan api.”
Tidak ada korban jiwa, namun kebakaran tersebut berlokasi di kawasan padat penduduk dan mengagetkan warga.
Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai jutaan rupiah, termasuk dua kamar Suratin yang rusak akibat kebakaran tersebut.
“Mas Ahmed sangat gugup. Katanya sengaja menyalakan api untuk membuat orang ramai. Alhamdulillah. Kita bisa menghentikan api agar tidak merembet ke rumah tetangga,'” katanya.
Rumah tersebut dikabarkan ditempati oleh Jamal bersama saudara perempuannya, yang telah bekerja di Hong Kong selama bertahun-tahun sementara orang tuanya tinggal di sebuah bangunan tambahan.
Kepala pemadam kebakaran Kendall, Rhea Listanasari, mengatakan mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
Pemadaman listrik berlangsung sekitar satu atau dua jam.
“Api dapat dipadamkan dengan cepat dan tidak ada korban jiwa,” katanya.
Warga mengharapkan perlakuan khusus dari Jamal.
Ahmed Gamal sudah lama diketahui menderita gangguan jiwa.
Tetangganya membawa Jamal ke rumah sakit jiwa di Semarang untuk berobat.
Setelah tanda-tanda pemulihan muncul, Jamal dipulangkan.
Dia hidup sendiri, tidak ada yang menjaganya, dan Jamal sering marah pada masyarakat.
Jamal sering marah karena mengancam penduduk di komunitasnya.
Mereka sering merusak benda-benda di dekatnya, mengganggu dan mengganggu penduduk setempat.
Memecahkan kaca di rumah, televisi di pos jaga, lampu jalan merusak perabotan rumah warga, dll.
Rumah tersebut belum memiliki listrik, membahayakan keselamatan Jamal dan masyarakat sekitarnya.
Suratin berharap pemerintah desa membangun jembatan di atas Jembatan Jamal agar mendapat perlakuan khusus dari pemerintah setempat melalui pengabdian masyarakat.
Setidaknya orang tidak khawatir tentang kecantikan saat ini lagi.
Saya berharap ada solusi untuk menangani Jamal.
Kalau dibiarkan terus bisa mengancam masyarakat karena sering mengamuk,” harap (Sam).
Artikel ini telah diterbitkan dengan judul Indahnya Sengaja Membakar Apartemen di Bocangrejo Kendal, Alasannya: Biarkan Sempit.