
Siaran Pers, Vitri Wolandari
NEW YORK – Beberapa penelitian terbaru yang dilakukan para ahli mengaitkan virus corona (Covid-19) dengan munculnya hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya pada sekelompok anak-anak.
Studi ini termasuk studi yang memerlukan studi lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil, dan studi yang belum disetujui oleh peer review. judi slot pragmatic play demo
SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, kemungkinan merupakan ‘akar’ hepatitis B akut pada anak-anak.
Para peneliti mengatakan rantai peristiwa yang disebabkan oleh infeksi virus corona SARS-CoV-2 dapat menyebabkan kasus hepatitis akut misterius yang dilaporkan pada ratusan anak di seluruh dunia.
Dikutip dari laman Reuters, Selasa (17/5/2022), anak-anak yang terinfeksi Covid-19 berisiko lebih tinggi terkena gagal hati setelah sembuh.
Ini menurut laporan yang diposting di medRxiv pada hari Sabtu sebelum peer review.
Namun, sebagian besar anak dengan hepatitis C akut, yang biasanya jarang terjadi pada kelompok usia ini, belum pernah melaporkan infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya.
Di sisi lain, dipastikan sebagian besar terinfeksi adenovirus tipe 41F, yang tampaknya menyerang hati.
Para peneliti secara terpisah melaporkan kepada Lancet Gastroenterology & Hepatology bahwa anak-anak yang sebelumnya terinfeksi cenderung memiliki gejala COVID-19 yang ringan atau tidak sama sekali.
Mereka juga berhipotesis bahwa, jika benar, partikel virus corona yang tersisa di saluran pencernaan anak ini dapat menyebabkan sistem kekebalan bereaksi berlebihan terhadap adenovirus 41F, menghasilkan protein inflamasi tingkat tinggi yang pada akhirnya dapat merusak hati.
“Anak-anak dengan hepatitis akut dianjurkan untuk diskrining untuk keberadaan SARS-CoV-2 dalam tinja dan indikasi lain bahwa kerusakan hati disebabkan oleh ‘antigen super’ yang merupakan ‘antigen super’. Sistem kekebalan tubuh.” para peneliti menekankan.