
Reporter Abdi Randa Shakti melaporkan.
Jakarta – Sirine terus berdering di telinga Ahmed Setiadi, 55 tahun, yang berprofesi sebagai sopir ambulans.
Dia sepenuh hati didedikasikan untuk membantu orang sakit dan orang mati.
Saat ditemui Ahmed pada Sabtu (23/4/2022) ia mengatakan, “Sopir ambulans adalah orang pilihan. Pilihan Tuhan. Tidak semua orang bisa melakukannya.”
Ia menambahkan, “Ketika saya mendengarkan ceramah Park K, saya tidak hanya berpikir tentang hidup dengan baik, tetapi juga berpikir tentang kematian yang baik.” slot online terpercaya seindonesia
Dari pengalaman diintimidasi dan mempertaruhkan hidup mereka, hingga mereka yang menghalangi jalan membawa pasien dan tubuh.
Bagaimana gas tidak bekerja ketika tidak ada apa-apa. Ban belakang masuk ke parit daripada parit.”
Itu karena Anda bermain dengan smartphone Anda saat mengemudi.
Istigfar ada, jadi saya tidak suka kalau tidak fokus mengemudi,” ujarnya. dikatakan.
Selain itu, pria yang berkecimpung dalam bisnis perjalanan ini ingin terluka di jalan pada malam hari karena tol. Ambulans yang dikendarainya saat itu berada di belakang truk.
Namun tiba-tiba ia melihat sebuah bus hendak menyusul. Tiba-tiba dia kaget dan langsung mengubah arah dan melewati truk tersebut.
“Saya tiba-tiba bisa melewati truk itu. Saya kagum bagaimana saya bisa lewat. Saya melihat tidak ada bus di kaca spion. Jadi saya pikir dia mungkin ingin menyebabkan kecelakaan. ,” dia berkata.
Selain itu, Ahmed menyatakan penyesalannya sebagai sopir ambulans dalam situasi di mana keluarga dan tubuh pasien tidak mengetahui biaya operasi.
Bahkan, Ahmed mengaku tidak mematok harga untuk pasien atau jenazah yang dibawa dari wilayah Jakarta. Sedangkan untuk keluar kota, masyarakat hanya mengenakan biaya Rp 7.000 per kilometer.
Namun, ia masih menikmati pekerjaannya sebagai sopir ambulans. Bisa meningkat dari segi agama.
Ia mulai mempelajari niat membaca doa pemakaman. Ahmed juga cukup sering membaca Al-Qur’an selama menjalani profesi ini.
Ia berkata, “Alhamdulillah. Saya mulai lebih memperhatikan ketika saya membawa ambulans ini. Tingkat kompensasinya sangat besar. Jadi saya pikir membawa ambulans ini benar-benar meningkatkan aspek agama.”