
Ukraina mengklaim telah menghancurkan kapal Rusia lainnya di dekat Pulau Ular di Laut Hitam.
Pada Sabtu (7 Mei 2022) Kementerian Pertahanan Ukraina merilis video hitam putih yang memperlihatkan kapal Rusia diserang drone. mesin slot pragmatic play
“Bairaktar TB2 Ukraina menghancurkan kapal Rusia lainnya,” tulis Kementerian Pertahanan dalam sebuah tweet.
Para pejabat Ukraina mengatakan pasukan mereka mengebom kapal itu dengan misil.
Rusia mengakui penyebab kebakaran di Moskow, tetapi tidak mengakui serangan itu.
Pasukan Rusia menembakkan rudal jelajah ke kota Ukraina selatan Odessa pada Sabtu (5/7/2022) setelah Ukraina menyerang kapal Rusia lainnya.
Rusia juga mengebom pabrik baja yang terkepung di Mariupol dengan harapan menyelesaikan pendudukan pelabuhan dengan perayaan D-Day.
Ukraina telah mengumumkan bahwa semua wanita, anak-anak dan orang tua telah dievakuasi dari pabrik.
Intelijen AS yang membantu Ukraina menenggelamkan Moskow
India.com melaporkan bahwa Amerika Serikat, yang memberikan informasi mengenai tenggelamnya Moskow, tampaknya berperan dalam tenggelamnya kapal penjelajah rudal Rusia di Laut Hitam.
Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya bertanya kepada AS tentang kapal yang berlayar di selatan Odessa oleh Ukraina, dan Washington mengatakan kapal itu adalah Moskow dan membantu menemukan kapal itu, lapor BBC.
Para pejabat mengatakan Ukraina mengebomnya dengan dua rudal.
Para pejabat mengatakan mereka tidak tahu bahwa Ukraina akan menargetkan Moskow setelah membantu menemukan kapal itu.
Kapal penjelajah rudal memimpin serangan angkatan laut Rusia di Ukraina.
BBC melaporkan bahwa tenggelamnya kapal pada bulan April menyebabkan pukulan simbolis dan militer besar ke Rusia.
Pada saat itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan amunisi itu meledak dalam kebakaran tak beralasan di atas kapal Moskow.
Kapal terbalik saat ditarik ke pelabuhan.
AS juga dikatakan telah membantu Ukraina membunuh seorang jenderal Rusia.
Sementara itu, AS dikatakan telah membantu Ukraina membunuh seorang jenderal Rusia.
Namun, juru bicara Pentagon John Kirby membantah laporan media bahwa AS telah memberikan informasi tentang keberadaan jenderal top Rusia di medan perang sehingga pasukan Ukraina dapat membunuh mereka.
Kirby mengatakan Ukraina mengintegrasikan intelijen dari Amerika Serikat dan negara-negara lain dengan intelijen medan perang.
Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih juga membantah bahwa Amerika Serikat membantu Ukraina menargetkan pejabat tinggi Rusia.
“Kami tidak memberikan informasi dengan maksud untuk membunuh seorang jenderal Rusia,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrian Watson.